January 28, 2009

a poem

It is a poem with -less and -ness suffix

When everything is meaningless
Then, it will be useless
This relationship is useless
Since I am so clueless

What I long is happiness
Wish both of us in togetherness
There won't be any sadness
Yet, I realize the foolishness

Until now, I feel the loneliness
Deep down, there is an emptiness
Nesting in the darkness
In the middle of wildness

Thank goodness
I am not sleepless

January 26, 2009

The Miracle Worker

Takjub, haru, biru, lucu, menarik, dan touching ...

Respondku untuk film hitam putih ini. It is a very inspiring story for everybody, especially for a teacher like me. It is based on Helen Keller's story who lives in great silent and darkness.

I really admire the spirit of Annie Sullivan (Anne Bancroft) as Helen Keller's teacher who does not want to give up his faith on her student. She just wants to make Helen understand that every living things in this world have names. Through Annie's courage and persistence, she is able to make her understand that the physical thing for water is water.

It is a rewarding experience knowing that the students are able to do as what the teacher expects them to do. The reward is beyond money, but it is everything that even words cannot be used to describe.

January 19, 2009

Antri ...

Tertanggal 19 Januari 2009
Aku harus ngantri bareng brondong-brondong

Antrian sepanjang kira-kira 20 meter

Antrian untuk mendapatkan stempel tanda registrasi semester genap 2009

Antrian yang membuatku memahami enaknya pacaran pas kuliah dengan teman satu kelas, satu fakultas, ato satu universitas

Betapa g enak, ...

Ketika harus ngantri, si cewek bisa minta tolong si cowok buat ngantriin punyanya, mulai dari aksi berdiri, potokopi ampek jadi.

Ketika si cowok berdiri, si cewek bisa enak duduk dan melenggang kakung bak sang peragawati.

Ketika si cowok kelelahan, si cewek bisa kasih semangat dengan bisikan dan panggilan sayang.

Enak kan,...

Tapi sayang sungguh sayang masa itu telah lewat.
Tak pernah sekalipun aq merasakan kenikmatan antri dengan pacar.
Kesempatan untuk memamerkan kemesraan kepada orang lain yang sedang antri
NEVER

OHHHHH,..
Pingin sekali kembali dan mencoba punya pacar
satu kelas
satu fakultas
ato satu universitas

Hiks hiks

Ketika ...

Ketika mata tak mampu melihat kejernihan hati di mata seseorang.

Ketika hidung tak mampu mengendus ketulusan di hati seseorang.

Ketika mulut tak mampu menghaturkan kata asih kepada orang terkasih.

Ketika telinga tak mampu mendengarkan kisah kasih dari orang terdekat.

Ketika hati tak mampu berdegup saat engkau dekat.

Ketika jantung enggan memompa oksigen saat seseorang berserah.

Ketika sebuah hakikat kemanusiaan dipertanyakan.

Ketika sebuah hakikat cinta diragukan.

Ketika sebuah rindu tak lagi berbalas.

Apakah aku adalah seorang manusia yang pantas?

Apakah keberadaanku akan sangat berarti?

Aku tak tahu tapi aku mau tahu!!!

January 15, 2009

Talangagung ...


Salah satu area pemancingan di daerah Malang selatan, seputar Kepanjen City, yang direkomendasikan oleh adik laki-lakiku untuk melepas penat dan lelah otak, hati dan jiwa. Pergilah kami sekeluarga dengan berbekal rujak manis bikinan ibuku yang tidak begitu lengkap buahnya (tapi ueenaak). Rujak Semeru aja kalah, ya iyalah orang qta semua pada kelaparan.

Sampai disana, qta semua disambut dengan areal perumahan yang belum dihuni, kebun tebu yang keliatan belum waktunya dipanen, kebun jagung yang buahnya gede-gede dan nongol bijinya. Jalanannya menurun dan banyak sekali kolam yang menyediakan bermacam-macam ikan, mulai dari lele hitam (sepanjang aq hidup kyknya ya cuma satu warna), bawal, gurami dan mujair.

It's quoted from my brother:
"Hanya di tempat ini yang menyediakan fasilitas bakar membakar ikan hasil tangkapan atau seseran."



Ya, emang sih, ada fasilitas pembakaran ikan sampe mateng dan hangus, dan juga tempatnya enak buat nongkrong sekeluarga karena ada pondok-pondokan di sekeliling kolam.

Tapi gila bener tarifnya:
Kata ibuku, ikan bawal yang dijual di pasar harga sekilonya sekitar Rp 10.000,- tapi disini sekilonya Rp 16.000,-. Ikan gurami di pasar sekilonya Rp 16.000,-, di sini harga sekilonya Rp 28.000,-. Tuh harga buat mentahnnya doang. kalo mau terbakar ya ada ongkos chargenya.

Jadi ingat kata mbak Ira, temen sekantor:
Ada harga, ada rupa.

What a Sunday!!!

January 10, 2009

P.S. I Love You ...

Sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel karya Cecilia Ahern dengan judul yang sama.
Sebuah film yang kutonton tadi malam dari VCD player yang kubeli dengan uang gaji 13.
Sebuah film yang ku rent dari rental VCD langgananku dekat kampus tempat aq menuntut ilmu dan meraup uang tuk beli baju.
Sebuah film yang kutonton malam-malam karena tidak ada film kecuali sinetron dalam negeri di layar TV ruang tengah.
Sebuah film yang diawali dengan kemarahan, pertengkaran dan full dengan black bra.
Sebuah film yang membuatku menitikkan setitik air di sudut mata, menarik seuntai senyum di sudut bibir, membersit segumpal liquid di ujung hidung dan menarik bantal di ujung tempat tidur.
Sebuah film yang mampu mengajariku banyak hal, antara lain:

- aku belajar untuk mengasihi orang-orang di sekitarku
- aku belajar untuk menghargai apa yang kupunya dan kumiliki saat ini
- aku belajar untuk menyayangi
- aku belajar untuk mencintai
- aku belajar untuk peduli

Karena apa yang telah terjadi tak mungkin kembali dan terulang lagi.

Karena menghargai dan menjaga yang kupunya saat ini akan menjadi sebuah kepompong yang melahirkan kupu-kupu kenangan yang begitu indah di warna-warni pelangi hidupku.

Karena hidup ini terlalu singkat untuk tidak saling menghargai dan akhirnya akan saling menyakiti.

Untuk itu:

P.S. I LOVE YOU

Bu Roembilin, my lecturer ...

This writing is dedicated to Bu Roembilin, one of my lecturers at State University of Malang.

Bu Roembilin, di usia mu yang ke 80, bagiku engkau
adalah dosen senior fakultas sastra Universitas Negeri Malang.

adalah dosen pengajar prose di Pendidikan Bahasa Inggris program S2 UM

adalah dosen pembimbing PPL ku di S2 Dik Ing UM

adalah dosen penguji ujian skripsi S1 Sastra Inggris UM

adalah guru panutan tempat aku pronounce "develop", "Puerto Rico","development", and "Japan"

adalah ibu tempatku menuturkan masalah dan uneg uneg

adalah polisi yang memberikan solusi dari masalah tapi juga memberi masalah

adalah teman tempat berbagi kasih, sayang, tawa, sedih dan canda

adalah hakim yang menunjukkan salah dan benar

adalah segala-galanya bagiku.

terima kasih atas dukungan, support, comment, opinion, dan waktu yang telah tercurahkan buat ku dan kami. (Terima kasih atas makan makannya)

Tiada kata yang mampu terucapkan selain:

I Love You

January 07, 2009

Nu term

tanggal 7 ini diawali dengan awal tahun ajaran baru di institusi tempat aq mengajar. Bertemu dengan new people, young people, old students, handsome, beatiful, and even average (sorry to say). hari ini topik yang harus qu bawakan adalah The Power of Money. yang believe it or not pasti sangat kuat kekuatannya.

At first, i trigger my students with questions about the reality show which provides a lot of money for the winner, and then they come up with many answers, let's say Deal or No Deal, Who Wants to be A Millionaire, and many others.

Now, it is time for them to make an "if" situation. I asked them to pretend to be the winner of the reality show and they have got the money. They need to draw everything that comes across their mind about things that they will do as the winner. after drawing their activities or things that they are going to do, i asked them to retell to their friends about their wishes.

many responses and things that they want to do whenever they get the money. One comment that touch my heart was the comment from my student that she wanted to take her whole family traveling around the world, her father, mother, and brothers. How noble!!!

Another funny response was from X. he mentioned that he would like to spend the money to go around the world to compare the universities in many countries that he stepped his feet on. Before doing that, he would not settle into a certain university.

May they have their wishes come true since they have noble and majestic hope.

Many follow up activities can be done for this kind of warming up stage.

January 04, 2009

Nu Year oh Nu Year

Sudah 4 hari awal tahun 2009 bergulir menemani hari-hari sendu. Sendu karena tahun baru diawali dengan sedih. Sendu karena diawali dengan haru biru.

Tertanggal 31 Desember 2008, sebuah SMS pada malam hari jam 20.00 terbaca di HP ku yang sudah tidak begitu gadget.

Jam 11 malem aku sudah datang. Ntar bisa ngrayain tahun baru bareng.

Tersenyumlah aq, terlamunlah aq, menanti dan mengangankan untuk merayakan tahun bersama dengan orang orang terdekat dan terkasih. Sambil menunggu, ku habiskan waktu dengan menonton TV sambil makan jagung bakar bikinan tetanggaku yang dengan baik hati membagi dan memberi tanpa aku harus dekat dengan api (biar berima -i).

11.05
Ku keluar rumah demi melihat dan menunggu janji yang akan segera datang. Kuamati lalu lalang mobil, motor, becak, truk dan bahkan orang jualan terompet, siapa tahu diantara mereka janjiku akan datang.

11.15
Masih belum juga keliatan deru motor menandakan kehadiran janji tahun baruku. ku mulai tak sabar dan akhirnya menghitung lebar depan rumah ibuku dengan melangkah pelan pelan. ternyata dari sisi kanan sampe kiri, semuanya ada 59 langkah (antara kaki satu dengan yang satunya saling berdekatan, jadi kayak peragawati lagi belajar berjalan).

11.31
Masih tidak ada tanda kehadiran dan kemunculan janji itu. Lalu, turunlah hujan. mulai dari gerimis, rintik sampek agak deras terus berhenti, aku masih tetap menunggu di depan pintu gerbang. Bersamaan jatuhnya air rahmat dari langit, aku merenung dan merefleksi diriku. Apa hal hal terbaik dan terburuk yang telah kudapat di tahun 2008. Hal terburuk adalah menjadi topik sebuah blog dari seorang teman yang dulu mau berbagi apapun. Ya kalo topiknya tu bagus, tapi gak pa pa deh, dengan itu aku nyadar kalo jadi orang tuh ga boleh terlalu nosy, orang tuh berubah. Hal terbaik di hidupku adalah melihat sebuah senyuman bahagia dari seorang anak karena tahu aq telah menunggunya. Senyum yang selalu akan kuingat.

11.55
Waduh, 5 menit lagi udah pergantian tahun. Tapi kok belum nongol juga tuh janji. Sebel .... sebel .... udah nungguin satu jam di depan rumah, untung gak ditawar ama om om yang pada lewat. Hiiii serem abis.

12.10
Datanglah sang janji tahun baru
Karena dah kadung cemberut, sebel, mangkel dan emosi, aku memutuskan lebih baik tidur daripada keluar.
Lebih baik mimpi daripada sakit hati.
Satu jam penantian hanyalah sia sia.
Akankah tahun 2009 akan terlewatkan sia-sia.

JANGAAAAAAN

A Respond to ...

Somse ...
adalah judul sebuah blog untuk tulisannya tentang seorang teman SMA yang terus menerus menganggu sang penulis dengan irritating SMS. SMS yang mengganggu dan merusak garis tipis ketahanan sabarnya. Sang penulis merasa kalo dia bukanlah sang banci SMS yang kerjaanya monitor layar HP, dia sedang belajar cuek dengan hidup, g mau ambil pusing dengan nasib temannya dan satu lagi, ternyata dia ngaku kalo g punya mental seleb.

Sungguh suatu reaksi yang teramat gamblang melukiskan suasana hati dan pikirannya. Sungguh kasian teman SMA nya yang g pernah bertemu selama 10 tahun dengan si penulis, punya teman kayak dia. Seharusnya dia bersyukur masih ada orang yang peduli dengan nasibnya, peduli dengan hidupnya, peduli dengan tujuan hidupnya dan peduli dengan keberadaanya.

Sebagai anak manusia yang hidup di era megapolitan, yang berlumuran dengan gemerlap hidup perkotaan, harusnya seseorang mampu melihat sesuatu dari beberapa angle (karena dia lebih berpengalaman). Harusnya dia menganalisa dan membuat hipotesa terhadap suatu masalah sebelum akhirnya menyimpulkan.

Uang aja dengan nilai yang sama mempunyai dua sisi yang berlainan.

Doaku dari kota bunga dan kota pendidikan untuk seorang teman yang ada di ibukota seluruh propinsi di negara yang luas dan berpulau-pulau ini adalah:
Semoga dibukakan pintu berkah dan maghfirah buat si penulis
untuk sadar bahwa seorang teman tidak akan pernah merepotkannya lagi
seorang teman tidak akan pernah mengganggunya lagi
Semoga aku tetap peduli
Amin ... amin

January 02, 2009

Irritating ...

kata itu terpampang dengan jelas di monitor 17' yang ada di laptopku ketika mengakses sebuah blog. kata yang digunakan untuk menerjemahkan semua usaha yang kupakai untuk menyambung tali sahabat yang 8 tahun lalu sempat retas. kata yang mampu membuat tubuhku panas dingin, membuat keringat menitik di tengkuk dan tanganku, membuat tanganku mengepal dan jantungku berdetak makin keras, kakiku menghentak. kata yang menjadikan makna persahabatan kabur dan g jelas. sebuah kata yang akan selalu ada terbenam di sel kelabu otakku, mengalir di sel-sel trombosit tubuhku dan tertancap di relung jiwa dan hatiku.
Akan tetapi,...
Aku bersyukur dengan tertulisnya kata itu...
mengangkat beban di pundakku yang harusnya tidak kupikul
membuka mataku betapa geografis dan waktu mengubah mindframe seseorang
menyadarkanku betapa susah menjaga tali persahabatan
mengingatkanku akan posisi dan arti seorang sahabat untuknya
dan akhirnya
memutuskan untuk meneruskan hidupku ...

Laskar Pelangi


"Menarilah... dan terus tertawa ..,"
sayup terdengar dari radio di ruang tengah keluarga di rumah yang kuhuni ketika aq selesai membaca buku pertama tetralogi Andrea Hirata. buku yang membuatku tertawa tapi juga membuatku tampak ketinggalan jaman karena yang lain sudah membaca Maryamah Karpov, aku masih di buku pertama. Bagaimana g ketinggalan, orang banyak tugas dan paper yang harus diselesaikan demi tuntutan sekolah. yang membuatku merenung dan menjadi seorang pelamun karena memikirkan nasib seorang Lintang 12 tahun berselang. Betapa roda dunia dan nasib begitu drastisnya berputar. betapa sang nasib menentukan seseorang. betapa sebuah lingkungan menentukan masa depan dan nasib seseorang. betapa sebuah lingkungan menetukan warna hidup seseorang. dari sang jenius kecil Lintang menjadi pelangi yang samar-samar karena tuntutan hidup keluarganya. tidak ada gambaran berwarna dihidupnya karena adanya 14 mulut yuang harus dia tanggung.
akan tetapi, si Lintang telah menjadi pelangi di mata keluarganya.
Seandainya, sang tangan nasib mau berpihak dan menjadikanya pelangi yang menerangi semua orang bukan saja keluarganya.