February 23, 2009

Februari ...

Empat hari lagi Februari akan menemui akhirnya.

Banyak sekali peristiwa yang terjadi di bulan ini.

Kalo Group Band Gigi punya lagu dengan judul 11 Januari.

Mungkin aq bisa bilang kalo aq juga punya puisi 8 Februari.

Diawali saat pagi hari ketika diri habis menghadap Illahi

Seiring doa untuk melewati hari ini

Tiba tiba sebuah ingatan melintas kalo hari ini seorang teman lama merayakan ultah.

Seorang teman yang telah menorehkan noda pada baju persahabatan.

Seorang teman yang sudah 10 tahun tak bersua dan takkan pernah berjumpa.

Subuh itu aq terluka karena kesadaran akan keegoisanku.

Egois karena tak sekalipun tahu hari lahir seorang teman lama.

Egois karena tak pernah mengucapkan Selamat Ulang Tahun.

Aku bingung ....

Bagaimana cara mengucapkan tanpa harus merepotkan semua pihak.

Akhirnya ...

Terciptalah sebuah puisi yang terkirim lewat facebook.

Tanpa pedulikan tanggapan sang teman ...

Ahhhhh, terima kasih sudah terjawab.

LEGGGGAAAAAA, karena aq tidak egois lagi

February 12, 2009

Takut ...

Ternyata, persahabatan itu seperti air

Bisa berubah sesuai bentuk dan tempatnya

Ternyata, persahabatan itu seperti api

Kadang bisa panas membara dan membawa bencana

kadang bisa hangat membiru dan membawa bahagia

Ternyata, persahabatan itu seperti tanah

Tempat kita berpijak dengan teguh

Ternyata, persahabatan itu seperti udara

Tanpanya kita tak bisa bernafas dan bersuara

Dada terasa sesak

SESAK ...

Karena aku takut makna persahabatan ini akan berubah seiring berputarnya dunia

Aku takut hati ini terluka dengan berubahnya sebuah makna

Aku takut mata ini bersimbah karena hati luka

Aku takut jiwa ini menganga dan hampa karena air mata

TAKUT ....
AKU TAKUT ...
AKU TAKUT SEKALI ...

February 09, 2009

I Love You ...

Semenjak film-film Indonesia mulai rame dan semarak bak jamur di seantero jagad perfilman bioskop Indonesia, aq tak pernah tergoda untuk up to date tentang film terbaru.

Semenjak Ada Apa Dengan Cinta tayang perdana, aq hanya melihat film ini di bioskop, meskipun seputaran Malang, lain tidak.

Semenjak di Malang hanya menyiarkan lima statiun TV yang menyuguhkan produk dalam negeri, suka tidak suka aq harus menyantap suguhan mereka.

Semenjak bulan Februari yang semarak dengan warna pink, tanda hati dan coklat, salah satu statiun TV menyiarkan film "I Love You" yang dibintangi artis cilik, Rachel Amanda dan artis macho, Restu Sinaga.

Semenjak jam 21.30 sampek jam 1.30, aq tetap di depan TV memelototi si film, menertawakan kelakuan si Gaza, menutup wajah meliat flirtingnya si Dion, menahan tangis ketika si Dion ditinggal mati si Gaza.

Semenjak nonton film ini, aq ingat cinta pertamaku yang kandas dan terpuruk ibarat pantai yang diterjang ombak tsunami, hancur, luruh, luluh dan usai.

Semenjak tahu film ini, aq sadar kalo cinta tak harus memiliki, sebuta-butanya cinta, kita harus tetap sadar dan punya mata.

Semenjak liat film ini, aq sadar ternyata banyak sekali bentuk cinta, mulai dari cinta lintas budaya, cinta lintas benua, cinta lintas ikatan (yang selingkuh), sampai cinta lintas generasi dan usia.

Semenjak tayangnya film ini, aq penasaran dengan film2 nasional yang lain.

Mungkin karena ingatan akan cinta pertama yang sengsara tapi tak kan lekang dimakan waktu karena ingatan akan pertama kali merasa getaran-getaran hati selalu tertanam di sanubari. (Kliseeeeeeeee)

February 07, 2009

Arti bintang ...

Belum melepas sepatu
Belum melepas baju
Tas masih dibahu
Di tangannya ada buku
Untuk ditunjukkan sang ibu

"Ibu ... Ibu ..."
"Ya anakku..."
"Liat di bukuku"
"Ada apa dengan bukumu?"
"Bu guru cuma ngasih itu ..."
Aku gak mau
Bintangnya kurang satu

"Ya, nanti tak tambahin satu"
"Aku tidak mau..."
"Ibu kan bukan bu guru!!!!!"

(Aduh, mati aku!!)
(Tadi minta satu)
(Dikasih kagak mau)
(Manyunlah mulutku)

February 04, 2009

Tertatih-tatih ...

Ingin nangis rasanya mendengar kata itu terlontar dari dosen pembimbing thesisku menanggapi kemajuan penulisan proposalku.

Ingin lari kaki ini mencari hutan tempat aq tak dikenal dan tak terkenal oleh siapapun.

Ingin aq dipeluk oleh seseorang yang mau tahu dan peduli dengan diriku seorang.

ingin aq tertidur memimpikan hal-hal terindah yang belum pernah terjadi dihidupku atau bahkan g mungkin terjadi di hidupku.

Ingin rasanya aku berlari kencang tanpa harus mengambil start hingga aq tak harus tertatih-tatih lagi.

OHHHH ... Sedih....

fb vs fs ..

Ada yang bilang padaku kalo fb itu buat orang-orang metropolitan, bergaya, fashionable dan up to date.

Ada yang bilang padaku kalo fs itu buat orang-orang suburban, ga begitu gaya, out of date dan norsek.

Ada yang bilang padaku kalo punya fb itu membuat qta lebih bisa percaya diri dan modern.

Ada yang bilang padaku kalo punya fs itu membuat qta minder dan udik.

Benarkah itu?

Aq mau bilang kalo punya dua-duanya lebih heboh.

Aq mau bilang kalo punya dua-duanya lebih enak.

Aq mau bilang kalo fs bagiku lebih enak buat orang seperti aq yang agak gaptek tapi mau berusaha.

Aq mau bilang kalo fb telah membawa berkah bagiku mempertemukan aq dengan sohib-sohib kentalku.

Aq mau bilang kalo fs adalah awal aq pengen beredar di dunia maya.

Aq mau bilang kalo fb adalah awal aq keranjingan dunia maya.

in short;
fs dan fb bagiku sama karena dua-duanya adalah awal mula aq tahu sesuatu tentang dunia maya.

Thank you ya fs dan fb

February 02, 2009

One Friday With Kendra

Hanya dalam tempo setengah jam, aq harus mengganti posisi salah seorang teman sekantorku menjadi moderator untuk Kendra Staley dari RELO yang present American Culture from A to Z.

Hanya sebuah tugas untuk membacakan CV nya Kendra yang sebanyak 4 halaman yang isinya mulai dari educational background, teaching experience, the spoken language and references.

Hanya berbekal keberanian dan tebal muka, aq maju ke depan audience yang semuanya adalah murid tempatku mengajar dengan ragam usia, level, wajah dan intelligence (baca Multiple Intelligence).

Hanya mengandalkan kenarsisanku, kubuat heboh seisi ruangan dengan memperkenalkan diriku dulu ke Kendra dan komentar:
"We have the same height"
Everybody agrees
"We have the same quality of beauty"
many disagreements and one agrees

Hanya dengan mengandalkan tebal muka aku berani melafalkan institut dimana dia belajar dengan menggunakan Spanish tongue yang terdengar sengau dan medok ala pemain sinetron HAREEM di Indosiar.

Hanya murid-murid LIA yang tahu kegilaan dan ketaksiapanku memperkenalkan guest speaker sore itu yang punya seabrek-abrek prestasi.

Hanya murid-murid LIA yang tahu kalo Kendra gak ngerti pertanyaanku tentang magna ato summa untuk GPA Bachelornya yang 3,83 dan MA nya yang 3,76.

Hanya guru guru LIA yang menyadari kalo temenya yang satu ini sedang mengalami krisis narsisme level tinggi.

Hanya Tuhan yang tahu betapa tak siapnya aq saat itu.