April 27, 2009

Kagum ku...

Sabtu kemaren pas pulang kerja, aq sengaja pulang ambil rute memutar sambil menghirup udara malam yang segar. Sekitar daerah stasiun Kota Baru, aq merasa kok ada yang ganjil dengan seputaran daerah itu. Ternyata, semua warung2 yang ada di boulevard-nya Pemda dikosongkan. Tidak ada lagi warung2 yang biasanya buat kongkow2 anak2 SMA.

Tidak hanya daerah seputaran boulevard Pemda tapi juga areal penjualan buku di jalan Sriwijaya, Malang juga terkosongkan. Alhasil, jalanan tambah luas dan bersih. Entah, ma Pemkot mau dijadikan apa lagi seputaran daerah tersebut.

Yang membuatku kagum adalah reaksi orang2nya yang tidak terdengar protes atau aksi mogok besar-besaran. Kalo pun iya pasti dah tercium kabar dan beritanya di koran ato TV lokal, tapi kagak ada apa2 tuh. Jadinya, aq kagum pada ketenangan si para penjual secara sukarela direlokasi ke tempat yang agak jauh. (apalagi kalo dari rumahku).

Kalo dibandingin ama relokasi pasar keramik yang ada di Jakarta dulu, jauh sekali ketenangan dan reaksi dari orang2 terkait.

Dengan begini, aq bisa menyimpulkan kalo orang2 Malang g selalu Malang.

April 26, 2009

Anak Penurut ...

Hampir 30 tahun aq lahir dan mengecap segar, panas dan gerahnya udara. Sudah seperempat abad sudah, tapi aq masih merasa belum begitu menikmati tantangan hidup yang reno-reno. Betapa tidak, aq masih terlalu menjadi anak penurut kepada ortuku.

Buktinya, ketika perpisahan SD, SMP, sampai sekarang, aq dilarang untuk pergi jauh2 dari kota Malang. Terus pas pengen kuliah ambil TI yang pas jamanku di Malang belon ada, adanya di Sby ama Bdg, ibuku menolak mentah2 usul kuliah di luar kota. Mereka terlalu sayang atau terlalu g percaya ama polah anak wedok satu ini.

Terbukti lagi dengan menurutnya aq untuk married sama pilihan ibuku. Sebenarnya sih pilihan banyak, tapi selalu ada aja yang ga boleh. Ga boleh karena ortunya sisihan, ga boleh karena ibunya sok gaya, ga boleh masih terlalu kecil. Pokoknya semua calon yang kusodorkan banyak ga bolehnya. Dan begitu saja aq menurut, terlalu penurut bahkan.

Sampek sekarang juga masih ada andil ortu buat mutusin segala sesuatu. Tempo dulu kan Hp W550 ku rusak, dan pengen nyari PDA buat ganti tuh HP. Mau usul ide udah diultimatum, jangan beli Hp yang mahal2 atau yang baru, kalo sampek ketahuan ada Hp baru, ada konsekuensi yang harus kutanggung, yaitu:dibuang. Jadinya Hp ku sekarang dah ketinggalan jaman, katae ibuku: gak papa yang penting bisa buat telpon ama sms.

OOOOOOHHHHHHHH, please deh bu!!!!
Hari gini, kan aq juga butuh self-actualization.
kan juga pengen blogging-an, facebook-an, chatting-an,
biar kagak bloon.

April 25, 2009

Perfume ...

Aq sangat heran ama anak SMP jaman sekarang. Belum habis terperanjantku karena salah satu murid SMP ku sudah membaca novel Perfume karya Patrick Suskind, tadi aq dibuat terperanjat lagi dengan bacaannya, Hell Angel.

Kalo dibandingin ama aq dulu pas SMP kok beda jauh ya. Dulu aq bacaannya Lima Sekawan, Bobo, Kawanku, Aneka Yess. Aduh ini namanya kemajuan jaman ato aq yang sudah ketinggalan jaman.

Mendengar kalo Perfume tidak sepantasnya dibaca anak seusia dia, aq pinjem dulu si novel dengan alasan mereview dulu apa pantas untuk dibaca. Ternyata tidak seburuk bayanganku, kalo si Grenouille itu membunuh sang 25 perawan dengan menguliti tubuh masing2 korban. Si Grenouille ini menempelkan alat semacam "koyo" untuk mengambil aroma tubuh sang perawan.

Sebuah novel yang minim dialog, penuh dengan deskripsi dan narasi yang membuat aq terpesona dengan kejeniusan sang penulis dan sang protagonist.
Begitu ahli dalam meramu dan mencari ide cerita (aroma) dan sang karakter yang meramu parfum untuk menaklukkan semua orang agar jatuh cinta dan kagum padanya.

Gimana caranya mengangkat ide cerita ini ke layar lebar ato layar kaca ya, la orang inti ceritanya tentang aroma.
kalo ada filmnya, sungguh sutradara yang genius.
Ato emang udah ada ya filmnya, (emang g begitu up to date kalo masalah film).
Dasar Malang.

April 22, 2009

Jumper ...

Pengen jadi kayak si Hayden Christensen di film ini, enak bisa melanglang seluruh belahan dunia hanya dalam kedipan mata.

Pengen jadi Jumper buat merasakan nikmatnya menimba ilmu di tempat yang berbeda, kebayang gak sih bisa di Harvard, Oxford, Melbourne, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Malang dan lain-lain hanya dalam waktu satu hari saja.

Pengen jadi jumper buat mencari uang di tempat-tempat yang berbeda. Pagi jadi guru, siang jadi supervisor, malam jadi manager. Dan segala macam jenis pekerjaan yang bisa menghasilkan uang yang melimpah. Kira2 tergoda ya untuk merampok bank, ah ga deh nanti ketemu sama si Samuel, salah satu anggota penumpas Jumper.

Mungkin juga jadi jumper dan punya pacar yang berbeda-beda karena tersebar di seluruh area dan pelosok.

I wishhhhh there were a shooting star right now and right here ...

April 21, 2009

UNAS...

Sabtu, April 18 marked the final day of my two years struggling and finishing my S2 program majoring English education. It was the most waited and frightened day that we were all expecting. We needed to answer the questions from three professional lecturers, one professor and two doctors.

You know what, i've got the first turn. How nervous and anxious my nerve was! The professor asked me questions related to what i have written in written test. I've told them that what i remember was the question related to the students' failure taking UNAS due to the teachers' failure.

Of course, i totally disagree with this statement, since I think that the implementation of UNAS suffered from validity and reliability. Why validity? it happens since the test maker, in this case is BNSP set the standard without considering what happen in the class or at school. Especially with the implementation of school-based curriculum where the teachers have great chance to adapt, adopt the materials to the students' needs and the school's condition. I wonder with what happened to the students at remote area.

Why reliability? I often see on TV that many students do the test at the hospital. eventhough not all, but I wonder about their performance. Do they really show their true performance, I don't think so!!!

In this case, I suggest that the test maker consider what really happen at schools. Or maybe, the teacher's test made is also considered to determine the students' passing UNAS.

April 05, 2009

Selesai ....

Lega ....

Tadi adalah hari terakhir ujian kompre tulis!!!!

Capek deh tangan ini menghasilkan tulisan yang berlembar-lembar folio.

Tanggal 4 menghasilkan tulisan sebanyak 9 lembar folio hanya untuk menjawab 5 soal.

Terus tadi, menghasilkan 7 lembar folio untuk menjawab 3 soal.

G kebayang kalo kompre yang dikeluarkan 10 soal.

Tinggal Kompre lisan.

Berjuang!!!!

Kehilangan ....

Mumpung ide lagi ngalir, sekalian deh nulis sebanyak-banyaknya ...

Aq hanya pengen kasih tau kalo qta kehilangan, pasti akan ada reminder ato pengingat yang selalu mengingatkan pada orang atau benda yang telah hilang.

Contohnya:
Ketika budhe ku passed away, seminggu kemudian, ketika nungguin anakku di hospital, berseliweran lah seorang ibu yang persis banget ama budheku. mulai dari postur, warna kulit ampek kontur wajah.

Terus, ketika hubbyku harus menjual mobil tuk sebidang tanah (buat investasi jangka panjang katanya), setiap keluar rumah pasti selalu keliatan seliweran mobil yang warna, tipe dan tutup bensin yang persis sama. Sakit hati ini.

Ketika aq harus kehilangan orang yang pernah mengisi hatiku dulu, kemarin pas ngajar kok ya ndilalah punya murid yang persis sama, mulai dari tinggi badan, wajah, bentuk tangan, senyum dan suara. Mau pingsan deh rasanya pas ngajar.

Mungkin aq aja yang terlalu mencari-cari.
Reminder ini membuatku berpikir, apakah aq masih ada salah ya ama mereka semua?
Mohon maaf deh!!!

dangduterzzzzz....

Maya keranjingan lagu dangdutnya "Menunggumu" dari Ridho Rhoma adalah status fb ku yang cukup kontroversial karena banyak yang kasih komen aneh-2.

Padahal seumur hidup sangat jarang sekali aq hafal lirik lagu kalo g bener2 pas hati lagi mood ato pas lagi ada critical moment nya. Entah kenapa dengerin lagu ini kok ya pas dalem banget.

G peduli deh dibilang katro ato selera ndeso, soalnya sapa lagi hayo yang bisa melestarikan budaya Indonesia kalo bukan generasi mudanya. Ketika maskot batik Indonesia diklaim negara lain, qta baru merasa terusik dan mulai gencar penyeragaman batik. Mungkin kalo genre dangdut diclaim lagi, baru qta berulah lagi.

Pokoknya ...
Hidup Ridho Rhoma

Atau emang ngefans ama orangnya yah?