Hari minggu kemaren, ibuku minta diantar ke pasar Besar tuk nyari baju buat kondangan di rumah sodara di Pasirian, suatu daerah dekatnya Lumajang. Karena terkenal panas, pilihan kali ini jatuh ke batik yang berpayet. Dan anakku juga g mau kalah minta dibeliin baju and celana juga.
Pas didepan counter baju batik (di pasar loh ya), si penjual membuka harga Rp 85.000,- tapi emang hidup g akan indah kalo belum menawar. Ibu ku langsung menawar Rp 40.000,- dan tentu saja ditolak dengan mentah2 dengan alasan payet nya mahal. Setelah melalui tahap tawar menawar yang alot, akhirnya baju itu diberikan dengan harga Rp 50.000, - weh, udah save berapa itu.
Terus, ibu pergi ke lantai 2 dan mencari celana jeans dan kaos warna pink buat anakku. Dan ketemu dengan salah satu toko yang menjual khusus untuk anak2. Harga celana jeansnya di buka dengan harga Rp 95.000, dan kaosnya Rp 35.000,- gila banget, mahalan jeansnya Avin daripada batiknya ibuku. Terus ibuku menawar satu stel Rp 50.000,- weh, weh jauh kan. Setelah tampak tidak begitu pengen, dan perdebatan yang panjang tentang harga satu stel, akhirnya ibu dapat dua2nya dengan harga Rp 70.000,-
Salut and Te O Pe Be Ge Te deh pokoknya the art of bargaining dari wanita yang telah melahirkanku.
May 04, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment